Friday, February 10, 2012

Suka dan Cinta

Hmm..

Ada teman yang sempat protes dengan sikapku.

"Kau ini! Kemarin pagi bilangnya suka sama si A, sorenya bilang suka lihat si B, hari ini suka si C. Ckckck.. Gak konsisten!"
Responku hanya tawa.

Pernyataan protes temanku itupun kupikirkan terus menerus hingga tak sadar, aku membuat note ini.

Sou desu. Aku mudah bilang suka ke banyak laki-laki. Entah karena kecerdasannya, keberaniannya, kecakepannya, kekerenannya, kehebatannya, kebaikannya atau apapun itu. Itu karena aku memang mudah menyukai seseorang.

Aku bahkan selalu bilang secara langsung pada laki-laki yang kusukai itu.

"Wah.. Kau hebat! Aku menyukaimu ><" Begitu kira-kira.

Kata suka di sini jangan disamakan dengan kata cinta. Salah besar.


Makna kata suka denganku hanya kata-kata sepele, ungkapan kagum, dsb.

Kata suka adalah kata yang gampang keluar dari lisanku walau tanpa kupikirkan. Mengatakan kata suka tak perlu membuatku berpikir terlebih dahulu mengenai siapa orangnya dan apa reaksinya jika ia tahu, aku menyukainya.

Nah, berbeda dengan kata cinta, teman. Untuk bilang, "Aku mencintainya", aku harus berpikir selamaaaaa mungkin.

Untuk bilang cinta, aku harus pernah merasakan menjadi orang gila dulu karena orang yang kucintai.

Untuk bilang cinta, aku pasti pernah tak tidur karena memikirkannya.

Untuk mengaku cinta, aku harus berpikir matang.

Untuk bilang cinta, aku pasti memikirkan reaksi apa dan jawaban seperti apa yang akan terjadi.

Untuk bilang cinta, tanganku pasti berkeringat dulu. Jantungku pasti berdegup sangat kencang dulu.

Kata cinta bukan kata sepele dalam kamusku. Kata ini bukan kata yang semudah itu kukatakan.

Karena kata ini menggambarkan sisi tersensitif dari perasaanku.
Karena kata ini bisa membuat orang yang mendengarnya mungkin bisa bahagia berhari-hari atau bisa juga menyakiti bertahun-tahun.

Kata ini kata yang sulit.

Dan sampai detik ini, aku baru dua kali mengakui bahwa aku pernah mencintai seseorang. Hanya dua orang yang membuatku merasakannya.

Dua orang yang berbeda tapi sama. Dua orang yang muncul di masa yang berbeda. Ada orang pertama dan ada orang kedua. Ada cinta pertama dan ada cinta kedua. Orang kedua hadir di masa saat masa yang lain, masa orang pertama, terasa ingin kubunuh dalam memoriku. Ya, Hatiku mencintai sekaligus menyukai mereka.

Akan tetapi, karena sulitnya lisan ini bilang cinta pada mereka, kedua masa berharga itu berakhir dengan cinta diam-diam.

Hingga kini mereka tak pernah tahu bahwa mereka pernah ada dan menetap di tempat terdalam perasaanku. Mereka tak pernah tahu bahwa mereka lah yang mengajariku perasaan yang lebih dari sekadar suka. Mereka hebat. Padahal mereka tak berbuat apa-apa. Ya, aku bersyukur, Allah SWT memberi kehidupan pada mereka dan membuatku bertemu dengan mereka. Membuatku merasakan gugup saat dihadapan mereka. Membuatku gila karena memikirkan mereka. Membuatku mencintai mereka. Walau ini hanya dua cinta yang berakhir sebagai cinta sepihak. Cinta yang hanya aku yang merasakannya dan tak tahu bagaimana dengan mereka.

Intinya, aku berharap bisa mengatakan cinta pada kedua orang itu. Atau aku berharap ada seseorang yang sekali lagi dipertemukan denganku. Yang sekali lagi mampu membuatku merasakannya. Tapi tak sekali lagi berakhir dengan cinta sepihak atau cinta diam-diamku.

Itu saja.

#galau

0 comments: