Saya mau nge-galau nih. XD
Tiba-tiba teringat dua, ehem, mksud saya dua cowok yang berhasil buat saya ngerasain perasaan yang sudah pasti pernah dirasakan semua manusia yang pernah remaja. Perasaan cinta. Eh, tepatnya, perasaan mencintai. Sampai hari ini, hanya dua orang. Perasaan ini sangat kuat untuk dua orang di waktu yang berbeda. Well, saya mau menceritakan kisah awal pertemuan saya dengan kedua cinta saya itu. XD
Orang pertama. Saya mengenalnya saat duduk di bangku kelas VII SMP. Kami sekelas. Kami saling kenal karena berada dalam kelompok belajar yang sama. Saat sudah lama mengenalnya, saya jadi kagum pada kepribadiannya. Mengapa? Dia pintar! Dia tenang! Dia sopan! Dia rajin! Dia sholeh! Dia berani! Istimewa! Ya, itulah dia. Tiba-tiba, entah karena apa, teman-teman saya makin hari makin selalu menjodoh-jodohkan saya dengannya. Hal itu membuat hubungan pertemanan kami sedikit renggang. Saya sampai tidak tidur karena memikirkan itu!
Dan tak tahu kenapa, perasaan kagum itu berubah jadi perasaan peduli yang berlebihan. Perasaan selalu ingin melihatnya. Perasaan tenang dan gugup jika ia memandangku atau sekadar berada di sampingku. Saya memikirkan perasaan konyol ini hingga setengah tahun lamanya. Dan baru yakin arti semua perasaan itu saat saya telah duduk di bangku kelas VIII SMP. Benar, inilah yang namanya mencintai, readers. >< Saya takut perasaan ini mengganggu hubungan pertemanan kami, so saya memutuskan untuk melupakannya. Tidak memikirkannya, anymore! Nah, suatu hari, tanpa sengaja saya bertemu lagi dengannya. Hmm, tepat di saat saya telah duduk di bangku kelas XI SMA -kami beda sekolah- perasaan itu muncul kembali. Muncul sebagai seseorang yang 'masih' mencintainya. Bahkan sangat. Wah, dia benar-benar hebat kan? Perasaanku terhadapnya benar-benar kuat kan? ==' Sampai detik ini, dia belum tahu perasaanku loh. Saya terlalu takut untuk mengatakannya. Mungkin inilah yang dinamakan "cinta pertama", sangat indah tapi menyesakkan! X[ saya selalu menolak perasaan ini, menganggap ini hanya sebuah kekaguman, tak lebih! Tetapi, selalu saja, masih saja, perasaan itu semakin kuat jika dia berada disekitarku. Ini cinta sepihak yang takkan pernah mau kuungkapkan! ><
Orang kedua. Saya mengenalnya saat tengah melakukan rapat organisasi sekolah. Saat itu saya baru saja naik kelas XII SMA. Dia anggota rapat, awalnya saya tak mengenalnya. Hubungan kami hanya sesama anggota organisasi yang berbeda. Pertemuan kami ialah saat organisasiku dan organisasinya melakukan rapat. Saya malas ikut berbicara dalam rapat, so saya main rubik saja. Saat itu lagi musimnya belajar main rubik. xD Saya udah jago saat itu, jadi mainnya agak bergaya -sok handal-, nah ternyata sepasang mata sayu mengawasi saya sejak mulai main. Dialah orang kedua ini. Saya jadi kikuk dan salah tingkah. Kutatap balik, bukannya mengalihkan pandangan, ia malah terus saja menatapku. Saya pun heran. Kuacuhkan sajalah! Tak lama, ia pun mengeluarkan suara. "kak, beli di mana rubiknya?"
Jadi itu alasannya dari tadi lihatin saya?! Kupikir dia kagum karena kehebatanku main rubik atau terpesona dengan tampang manisku ini. ==' saya segera memberitahu tempat saya membeli rubik itu. Lalu melanjutkan permainanku. Eh, ternyata dia masih melihatku. Karena rada risih, saya melihatnya dengan kesal 'apaan sih lihat-lihat?!' dia segera berbicara. "boleh pinjam kak?" =='
Saya memberikannya. Dan baru sadar, sedari tadi dia memanggilku 'kakak', hmm, rupanya dia anak kelas X. Dia pun senyum saat nerima rubik itu. DEG! Senyumnya manis banget. >< tidak lama, ia sudah asik main rubik dan tidak sampai dua menit kemudian, dia senyum lagi lalu memperlihatkan rubik yg telah diselesaikannya. WAH! Ternyata dia hebat jg. O.O saya mengacak kembali rubiknya dan suruh dia mengulanginya. Nah, di sinilah saya makin terpesona. Kagum. Dia benar-benar hebat. Saat kutanya, ternyata dia diajari kakaknya juga belajar dari youtube. Saat kupuji, dia senyum polos dan terus-terusan mengaku bahwa ia juga masih belum sempurna. Tutur katanya santun pula. Saya jadi kagum. Dan entah kenapa jadi suka nyari-nyari info tentangnya, tak peduli dia itu seorang adik kelas. Semakin banyak saya tahu tentangnya, semakin saya mengagumi kepribadiannya. Dia tenang! Dia pintar! Dia dianggap ustadz, karena sering ceramahin temannya! Dia cuek! Saya suka gaya berjalannya yang rada mirip Shinichi Kudou! Dia jago main musik! Dia berani! Itulah dia. ><
Tanpa sengaja kami selalu berpapasan. Saya jadi makin gugup ketemu dia. Berusaha bersikap tenang. Tapi, tanpa sadar bahasa tubuh dan hati saya mengatakan 'saya mencintainya' meski bibir dan gengsi saya ini menolak keras. ==' tapi tidak lagi. Ya, dari semua yang kualami -brkaitan dengannya-, kini sampai hari ini, saya mengakui alasan sebenarnya atas perasaan gugup tak wajar ini yg hampir sama dgn apa yg kurasakan dgn 'orang pertama'. Dan sampai hari ini, saya masih 'mencintainya' meski ini perasaan sepihak! Ya, saya takkan berani mngungkapkannya. :[
END
Tweet |
2 comments:
wezzzzz manstappp,,tap tap tap,,,,pdhl bru bca,,tpi keren abis,,,,
wkwk.. Kok crita cinta diam-diam alias cinta sepihak sy dibilang keren sih? Eh tp makasih ya udh kasi pndpt. :)
Post a Comment