Tuesday, June 7, 2011

Kisah SMA-ku


Halo..
Perkenalkan, nama saya Ainil Maksura. Saya bersekolah di SMA KARTIKA WRB-01 Makassar. Saya masuk di sekolah itu tahun 2008 dan lulus tahun 2011. sekarang lagi nunggu pengumuman SNMPTN. heheh... hmm.. “masa SMA memang takkan terlupakan” begitulah beberapa pendapat dari orang-orang di sekeliling saya. Dan memang benar kata mereka, saya merasakan pengalaman yang takkan mungkin terlupakan di tempat ini. Hmm, baiklah untuk mengenang masa SMA yang insya Allah sebentar lagi akan kutinggalkan ini, saya ingin menggambarkan sedikit kisah saya di sekolah ini dimulai saya menginjakkan kaki di depan pintu gerbang sekolahku.

Setelah mendapat kabar dari guru SMA NEGERI 04 bahwa saya tidak bisa masuk secara ilegal saya berniat utk masuk di SMA Kartika wrb-01 ini yang saya tahu sebelumnya bahwa sekolah ini ialah sekolah yang cukup popular di kalangan masyarakat tingkat tinggi. Hehe, namanya juga sekolah popular pasti biayanya juga ‘popular’. Tapi, tak apalah saya tak punya pilihan lain. Saat masuk di sana saya lumayan kagum dengan tampak luar SMA itu juga pada murid-muridnya yang keren. “semoga kisahku SMA ku indah di sekolah ini” gumamku. Saya makin senang setelah tahu bahwa sekolahku ini mengajarkan tiga bahasa asing yaitu bahasa Inggris, Bahasa Jepang dan Bahasa Jerman. Waaww.. saya sangat termotivasi sebab sejak saya menyukai komik Jepang “Detective Conan” diumur 13 tahun, saya jadi ingin belajar banyak tentang Jepang terutama bahasanya. Pertama kali saya duduk di kelas X.6 yang siswanya didominasi oleh siswa laki-laki. Mereka terkenal nakal sehingga wali kelas kami yaitu Pak Ridwan sering menghabiskan waktu mengajarnya satu jam untuk menasihati kami. Tetapi yang saya suka, mereka humoris dan menghargai teman perempuannya di kelas itu yang hanya berjumlah 6 orang termasuk saya ini. Salah satu siswa laki-laki yang paling akrab denganku ialah Rio, murid asal Jawa-Surabaya ini selalu buat saya tertawa jika sedang berbicara dengan logat jawanya. Oleh karena itu ia disapa akrab dengan nama “jawa” atau plesetannya “jowo”.. Hahah, Tetapi, sebelumnya saya sulit beradaptasi di kelas itu karena murid-muridnya lumayan cuek terhadap sesuatu yang baru. Untunglah ada satu teman perempuan bernama Wika yg sangat baik padaku. Satu semester saya di kelas itu, dan itu sangat menyenangkan sebab saya mulai akrab dengan mereka. Untuk semester kedua, saya harus pindah kelas karena program “rolling”. Saya dipindahkan di kelas X.1 yang dipegang oleh Ibu Nabiyah yang disana juga katanya kumpulan murid dari X.1-X.8 yg mendapatkan ranking 1,2 dan 3. Saya pindah mewakili X.6 bersama Putri dan Rio. Nah, di kelas inilah dan bersama teman-temanku disinilah saya menemukan makna mengesankan dalam arti kisah SMA. Disini jualah saya menjadi sangat akrab dengan Putri. Persahabatan kami dimulai dari sini.

Mengenai rasa kagum, saya punya dua orang yang paling kukagumi dari semester satu hingga saat ini. Mereka adalah kakak kelasku yang paling manis dan baik hati ; Kak Acha dan Kak Momo. Hihihi, mereka adalah idolaku.


Satu semester telah kami lewati, saya mulai akrab dengan teman-teman baru yang kukenal awal semester genap. Kami naik ke kelas XI IPA 1 dengan wali kelas kami Pak Alfian, tidak ada teman yang tersingkir karena program “rolling”. Bahkan teman kami bertambah lima orang. Mereka adalah Chindy, Cindy, Clara, Sakti, dan Irfyn. Sebelum semester pertama berakhir, Rio dan Paris memohon pindah di kelas IPS karena katanya mereka lebih senang pelajaran IPS. Sangat disayangkan. Semenjak Rio pindah, saya jarang tertawa lepas lagi di kelas karena biasanya saya tertawa karena tingkah konyol Rio dan Putri saja sebab hanya mereka berdua teman yang paling kukenal. Selain Rio dan Paris, Zeyd juga ikut pindah, tapi ini lain, dia pindah sekolah karena ikut orang tuanya ke daerah. Sesekali ia kembali ke Makassar untuk bertemu teman lamanya. Saat ini kami merindukannya. Dia anak baik dan cakep. Tapi walaupun kami kehilangan tiga orang teman, kami juga kedatangan murid baru (pindahan). Mereka adalah Bayu, Yufli, Adhe Annisa, dan Vinie. Diantara mereka berlima awalnya saya hanya lebih akrab dengan Bayu sebab dia tipikal orang yg mudah bergaul. Dia juga tidak sombong. Nah, teman-teman inilah yang juga menambah kisahku jadi semakin menyenangkan. Namun, sampai detik ini, mereka semua telah menjadi sahabatku. :)

Pernah suatu ketika di kelas XI IPA 1 ini, saya merasakan suka sama seseorang. Hehehe, tapi bukan dengan teman sekelas. Saya mulai merasakannya dengan kakak kelas. Dia adalah Kak Itho. Saya mengenalnya dari organisasi OSIS yang kuikuti. Entah apakah saya hanya kagum atau benar-benar suka. Sebab, rasa ini bermula dari sikapnya yang lembut, sopan, tenang dan ramah juga senyumnya yang sangaaattt amaat manis bersama kedua lesung pipinya yang lekat. Dia juga sosok yang sholeh dan bertanggung jawab. Tapi, jujur saya belum pernah berbicara langsung dengannya. Saya terlalu grogi untuk itu. setelah Kak Itho tamat sekolah dan saya gak pernah lagi lihat dia, rasa kagum saya terhadapnya semakin hilang. Ahaha…

Oh ya, saya juga ingin berbagi cerita tentang pengalaman-pengalaman lomba yang pernah saya ikuti. Di kelas XI, saya pernah mengikuti empat perlombaan akademik dan di kelas XII ada tiga perlombaan.

- Lomba Cerdas Cermat Antarkelas

Pertama, di kelas XI, saya mengikuti lomba cerdas cermat antar kelas dalam rangka menyambut hari kemerdekaan RI yang ke-64. Ini pertama kalinya saya mau berpartisipasi dalam acara 17-an. Saya mengikutinya bersama sahabatku; Putri dan Yolanda. Dan hasilnya mengecewakan. Kami kalah oleh anak kelas X. Hehehe… sungguh memalukan, begitulah kata kakak kelas yang sekarang sudah alumni XI IPA 1 dan kuliah di UGM :O . Dan akhirnya yang juara pertama yaitu dari kelas X.1. hebaaatt!

- Deutschwettbewerb (DW)

Kemudian lomba kedua yang saya ikuti masih di kelas XI ialah lomba mengarang cerita dalam Bahasa Jerman (Schreiben). Saya dipilih oleh guru saya yang dalam bahasa Jermannya ialah dipanggil “Frau” karena katanya penulisan bahasa Jerman saya bagus meskipun tulisan tangan kiri saya (maklum, kidal) ini hancur, hahaha.. awalnya saya sangat pesimis untuk menang sebab perlombaan ini ialah perlombaan antarsekolah tingkat Asia Timur. Nama Lombanya ialah DW, Deustchwettbewerb (kalau gak salah sih). Saya sulit mengingat kepanjangannya.. hehe.. dalam lomba ini terbagi-bagi, ada yang mengikuti cerdas cermat (3orang), blindkarte (1orang), puisi (1orang), akustik (grup), pidato (1orang) dan mengarang cerita (1orang). Lomba ini dilaksanakan di dekat kab.Gowa saya lupa nama tempatnya dan ini mengambil waktu selama empat hari. Sejak ini, saya mulai menghilangkan sifat tertutup saya berkat teman-teman tim lomba yang asik terutama Yayuk. Tanpa dia suasana gak akan ramai deh. Karena lomba ini jualah saya jadi akrab sama kakak kelas yang ikut dalam lomba ini. Mengikuti perlombaan ini ialah pengalaman pertama saya yang takkan terlupakan. Kami tidur di satu kamar yang sama dan melantai, haha benar-benar rasa kebersamaan itu muncul diantara kami. Saya juga sempat merasakan rasa suka (lagi) sama kakak kelas yang juga ikut perlombaan ini. Dia adalah Kak Ari. Dia sangat pandai bermain gitar. Tiap dia latihan main gitar sambil nyanyi yaahh keren gitu. Dia juga sangat ramah padaku. Tapi, belakangan saya tahu dia sudah punya pacar. Lagipula saya hanya kagum. Wkwkw.. Nah, tiba dipenghujung lomba, diumumkanlah pemenang tiap bagian lomba. Dan Alhamdulillah saya mendapat juara pertama lomba mengarang bahasa Jerman. Terimakasih banyak untuk Allah swt, Frau yang memotivasi saya untuk terus belajar dan teman-teman yang menghilangkan rasa tegang saya. Sekolah kami berhasil mendapatkan piala bergilir karena tiap bagian lomba ada tiga perlombaan yang kami ikuti dan berhasil menempati juara pertama dan kedua. Kami berhasil meraih juara pertama pidato oleh Kak Aisyah, Kak Ai ini sekarang kuliah di Ritsumeikan Asia Pasific lho, Jepang. Salut deh! Terus, juara kedua lomba cerdas cermat oleh Kak Ama, Kak Fika, dan Yayuk, lalu juara pertama mengarang oleh saya, Ainil. Kami sangat senang dengan keberhasilan ini, untuk merayakannya, Frau mengajak kami menyantap pizza sepulang lomba tentunya gratis. Hohoho..

Oh ya, untuk kedua kalinya saya mengikuti perlombaan DW lagi (di kelas XII). Saya mengikuti lomba menerjemahkan (Verzeihung). Lantaran saya sudah kelas XII, saya kurang focus dengan lomba ini. Saya disibukkan oleh tugas-tugas dan bimbingan belajar. Ditambah lagi kegiatan LDK OSIS. Bahkan, menjelang perlombaan ini dimulai, saya sedang mengawas dalam kegiatan LDK di sekolah. Saat asik mengawasi, masuklah SMS dari Frau yang menyuruhku ke SMP KARTIKA WIRABUANA-01 (tempat lomba). Saat itu saya langsung gugup dan minta dukungan kepada Yayuk dan teman yang lain. Lalu Ical, salah satu teman saya mengantar saya ke sana pakai motor padahal lagi gerimis. Sesampai di sana kami disuruh menerjemahkan sebuah cerita yang dalam bahasa Jerman diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Gawat.. otak saya kayak nge-hang. Saya lupa semuanya. Alhasil, banyak bagian yang kosong (tidak kuterjemahkan). Kami menginap di sana hanya dua hari. Keadaannya jauh lebih baik dari sebelumnya. Kali ini, kami tidak tidur melantai lagi, ruangan juga ber-AC dan tiap orang satu tempat tidur. Tapiii, saya merasa ada yang kurang di sini, yaitu kehangatan kekeluargaan atau rasa kebersamaan itu tidak seperti tahun lalu. Tiba dipenghujung lomba, saat diumumkan, saya tidak mendapatkan juara. Kachak hanya membawa pulang dua piala, ya.. hanya dua orang (dua perlombaan) yang mendapatkan juara. lomba yang diraih adalah lomba Puzzle oleh Tika juara pertama dan lomba menyusun kata oleh Hanum juara kedua. Kami tidak berhasil membawa piala bergilir itu kembali kepangkuan kami. #lebay.

- Olimpiade Sains


Lalu lomba berikutnya yang saya ikuti adalah lomba olimpiade sains SMA di kelas XI. Saya ditunjuk mengikuti lomba olimpiade sains matematika. Padahal saya ini sudah menolak karena saya sadar bahwa saya tidak mampu. Tetapi, guru saya tetap ngotot. Alhasil, saya (matematika), Siar (fisika), Putri (kimia), dan Sakti (biologi) yang ditunjuk mengikuti lomba olimpiade babak penyisihan ini gagal melewatinya. huufftt.. yang buat saya kesal adalah materi yang masuk itu ada yang belum dijelaskan. Dan waktu yang diberikan hanya 7 menit untuk lima nomor soal. Hooaalaahh..

- Lomba Cerdas Cermat MPR

Kemudian, di kelas XI saya mengikuti lomba cerdas cermat MPR yang diadakan oleh DPR RI untuk tingkat Sulawesi Selatan. Lomba ini dalam bentuk tim yang berjumlah 10 orang. Sebelum terpilih, saya di test dulu oleh kakak kelas yang telah ikut ditahun sebelumnya. Mereka ada yang bagiannya mempelajari tentang UUD 1945 dan ada yang tentang Ketetapan MPR. Saya disuruh mempelajari UUD 1945 dan akan di test oleh Kak Ferdy, Kak Intan dan ada lagi satu orang saya lupa namanya. Sedangkan untuk yang mempelajari Ketetapan MPR akan di test oleh Kak Erlista dan Kak Kesya. Fiuuuh, untuk dapat terpilih di ini sangat sulit sebab saingan saya juga hebat. Mereka adalah adik kelas saya yaitu Zubair dan Tika terus yang angkatan saya ialah Muzira. Saya mati-matian menghapal semua pasal-pasal dalam UUD 1945. Syukurlah, setelah melewati proses yang menegangkan, Zubair, Muzira dan saya ditunjuk mengikuti lomba, dan Tika tersingkir. Ini adalah pilihan dari kakak kelas yang telah menguji kecepatan dan ketepatan kami dalam menjawab. Tiba dihari perlombaan, sama seperti lomba DW, ini juga mengambil waktu empat hari. Kami menginap di sebuah tempat mewah mirip karantina/hotel/semacamnya. Di LAN. Fasilitasnya juga lengkap. Perlombaan yang bergengsi ini memancing saya untuk memenangkan perlombaannya. Oh ya, tiap kamar untuk 2 orang peserta lomba dan ber-AC pula, saya sekamar dengan Muzira. Namanya juga DPR RI yang mengadakan, pasti mewah dong, kayak hotl.. wuuu… #norak. Hohoh.. perlombaan ini ditayangkan di TV, channelnya Makassar TV. Tiap perwakilan sekolah/tim harus menyiapkan yel-yel penyemangatnya. Dan yel-yel kami, wkwkwk.. saya akui sangat menggelikan. Haha.. ada gerakan bebek, pegang ketek, dsb. Ini adalah ajaran dari guru kesenian kami, Pak Andy. Huh.. tapi tak apalah, sekolah kami terkenal heboh jadi tidak apa-apa jika ditertawakan.

Selama lomba ini berlangsung, saya sangat focus namun akhirnya saat tiba giliran kami, hasilnya gagal. Ada beberapa soal yang materinya adalah yang saya pelajari, namun saat mau jawab malah didahului oleh SMA lain. Saat itu kami melawan SMAN 05 Makassar dan SMAN 01 Mamuju (CMIIW). Diantara kami yang paling menonjol adalah Zubair. Dia paling aktif menjawab dan sedikit emosional jika MC nya tidak mempedulikan Bair yang menekan tombol berulang-ulang. Dipenghujung acara, kami mendapat penghargaan sebagai juara kedua karena dikalahkan oleh SMA NEGERI 05 dibabak penyisihan. Jadi kami tidak dapat melaju ke tahap semifinal. Padahal, Zubair sudah sangat hebat dalam menjawab tiap soal. Kami sangat kecewa dengan hasilnya. Kami sempat merencanakan sesuatu yang brutal untuk melampiaskan kekecewaan kami, tapi tidak ada yang sampai terlaksanakan karena kami sadar kami harus sportif. Hohoh.. untunglah, utk menghibur kekecewaan itu, kami dapat sesuatu dari lomba ini untuk dibawa pulang yaitu uang Rp.200.000, asikk..oh ya, selama perlombaan ini, saya naksir sama tim dari SMAN2 Tinggi Moncong yang letak kamarnya tepat di depan kamarku. Mungkin rasa naksir itu karena kagum dan karena sering bertemu di koridor kamar. Mengapa kagum? Sebab SMAN2 Tinggi Moncong itu terkenal unggulan. Selain itu, mereka sangat alim dan disiplin. Tiap pagi sekitar jam 05.00 subuh, mereka sudah pada saling membangunkan untuk sholat subuh. Dan memang benar, akhirnya SMA itulah yang berhasil maju ke babak selanjutnya di Jakarta mewakili Sulawesi Selatan. Waahhh…hebat! Waktu saya mau kasi selamat ke orang yang kutaksir itu, saya tiba-tiba gugup. Jadi, hanya temannya yang kujabat tangani sebagai tanda saya turut senang.

- Lomba MIPA se-Mamminasata

hmmm.. di kelas XII saya juga pernah mengikuti lomba yang diadakan oleh JILC di Gedung Mulo. Nama perlombaannya adalah lomba MIPA se-Mamminasata (Makassar, maros, sungguminasa, dan takalar). Sekolahku mengirimkan dua tim, A dan B. Saya di tim A bersama Siar Mayasara teman sekelas saya dan Zubair adik kelas saya. Siar bertanggung jawab atas Fisika, Zubair dipelajaran Biologi dan saya sendiri di Matematika dan Kimia. Sebenarnya saya hanya berpusat di Kimia, dan kami membagi tugas bahwa masing-masing juga mempelajari Matematika. Sedangkan di tim B oleh Putri Pebrianti, Dian Anggraeni dan adik kelas cewek, lupa namanya… ^^’a kami mengikuti perlombaan dengan santai meskipun kami tahu ada SMAN2 Tinggi Moncong juga yang ikut dan SMA 17 Makassar. System perlombaannya seperti ini, masing-masing anggota tim diberi soal dahulu dan wajib mengerjakannya masing-masing, lalu maju ke babak selanjutnya dengan modal nilai yang diperoleh dari anggota tim. Tim Kachak; A dan B berhasil maju ke babak selanjutnya, nah di sinilah kerja sama antar anggota dibutuhkan. Saya, Siar dan Zubair mencoba menjawab soal-soal yang bisa kami kerjakan di tahap kedua. Akan tetapi, ternyata kami gagal maju lagi ke tahap selanjutnya. Tim A gugur sedangkan tim B berhasil… yeeeaahh.. goodjob team B. di tempat perlombaan, saya tak sengaja bertemu cinta pertama saya si Jumriadi. -__-‘ Dia juga mewakili sekolahnya. Dan hebatnya dia berhasil lolos ke tahap selanjutnya bersama tim B dari Kachak. Pengumuman tiba, tim B pun gugur bersama timnya Jumriadi. :( tapi, tak apa!

Setelah kami tim Kachak, berencana untuk pulang, tiba-tiba Jumriadi memanggilku, dia mengajakku pulang bersama naik Pete-pete, kebetulan arah rumah kami memang sama dan sebenarnya saya juga sudah nunggu dipanggil pulang bareng sama dia.. hehehe… sepanjang perjalanan pulang, kami mengobrol banyak. Mengenai kabarnya, seputar rubiks (ternyata dia juga suka main rubik dan udah jago), lomba-lomba yang pernah kami ikuti, tentang rencana lanjut kuliah di mana, tryout yang pernah dia ikuti, dan sebagainya. Sesekali dia bercanda dan sering pula dia serius. Itu hari yang amat menyenangkan bagiku. Hari itulah, saya berani menatap langsung matanya meskipun masih gugup. Perjalanan yang jauh tak terasa jauhh.. :D

- Lomba Kana (Hiragana-Katakana)

Hmmm, kemudian masih di kelas XII, saya ikut lagi lomba membaca kana (hiragana katakana) jepang yang diadakan oleh Unhas sastra Jepang. Saya bersemangat mengikuti lomba ini, hahah.. tahu dong, saya ini suka banget sama hal-hal yang berbau Jepang. Dalam perlombaan ini, dibagi lagi macam-macam perlombaan, ada lomba cerdas cermat, lomba membaca kana, lomba menggambar manga, dan lomba fotografi. Lomba cerdas cermat dalam bentuk tim (3orang), membaca kana individu dan yang mau ikut ada lima orang, lomba menggambar dua orang individu, dan terakhir fotografi satu orang. Lomba cerdas cermat dar Kachak, diwakili oleh, Tika, Yunike, dan Annisa. Lomba baca kana oleh saya, Tita, Puspa, Tika dan Yunike. Lomba manga oleh Indra dan Galuh. Dan lomba fotografi oleh Zulfikar. Lomba yang pertama kali dilaksanakan adalah cerdas cermat, sekolah kami gugur. Kemudian membaca kana, saya langsung gugup waktu mulai perlombaannya. Saya membaca semampu saya. saya menyemangati teman-teman yg belum gilirannya membaca supaya mereka tidak gugup seperti saya. Tapi, pengumumannya juga nihil, kami gagal. Saya merasa drop bangeet, sudah kecewain Sensei dan oang-orang yang mendukung saya. Sekian untuk kisah saya selama mengikuti perlombaan di sekolah ini. Hehehe… menyenangkan bangetlah!

Oh ya, di kelas XI juga, kami pernah mengadakan acara bersenang-senang bersama di Transstudio. Hoho, walaupun tidak semua teman saya ikut, saya sudah sangat senang bersama mereka yang ikut. Kami mencoba hampir semua wahana permainan di tempat itu; dragon tower, roller coaster, petar-petir, dunia lain, nonton opera, permainan jelajah, spongebob dimensi, angin topan, bom-bom car, bahkan sampai bianglala kami telah rasakan bersama. Ada banyak foto kenangan yang kami buat di tempat itu. Seru sekali! Kami ke sana bersama wali kelas kami, Pak Alfian sang guru gaul dan jago fisika. Hehe.. lalu saat kelas XII, kami melakukannya lagi. Di tempat yang sama yaitu Transstudio. Kali ini, saya membawa adik saya. Tapi sama seperti dulu, bersama teman, apapun yang kami lakukan pasti seruu! Dan kebetulan, kami berangkatnya tepat tanggal 5 November, ulangtahun saya yang ke-17 dan ulang tahun wali kelas kami di kelas XII, Ibu Nurwati. :) sebelum berangkat, teman-teman udah pada ngasi surprise buat Ibu Nurwati dan juga saya. hahaha… mereka nyuruh saya sendirian bujuk wali kelas kami yang sedang berada di ruang guru, bujuk beliau supaya mau join juga ke transstudio. Saat itu saya kaget banget, mereka tiba-tiba datang ramai-ramai ke ruang guru dengan membawa kue tar untuk Ibu Nurwati dan satu kue tar lagi buat saya yang dibawa oleh sahabat karib saya, si Putri. Thanks banget nah :) it had been the nicest moment.

Nah, naik ke kelas XII IPA 1, di sini kami tidak terlalu banyak main lagi karena kami harus lebih focus dan lagipula saya juga memulai bimbingan belajar jadi mulai juga merasa sibuk. Walaupun sibuk, kami tetap senang karena kebersamaan yang hampir kami ukir 3 tahun ini. Berbagai kisah canda tawa, suka duka, dan semuanya. Oh ya, di kelas XII ada siswa baru bernama Dioren. Anaknya pemalas banget tapi lucu juga. Hahaha..

Hmm.. dari kebersamaan selama inilah saya mulai melihat sisi teman-teman saya yang sebenarnya, dan yang saya peroleh sampai detik ini ialah :

• Dian Anggraeni: dia akrab disapa dinge atau bangngarak. Hahaha, sapaan ini ialah buatan teman saya yang usil sama dia. Dia ketua kelas kami di kelas XI IPA 1 dan XII IPA 1. Tiap tingkahnya konyol dan itu buat saya tertawa lepas, bahkan saat saya lagi badmood. Dia sangat baik, dan rajin. Anaknya ekspresif, periang dan cerewet. Meskipun dia sedikit kurang ajar dan suka cari masalah (bercanda) dengan saya, saya selalu menanggapinya dengan senang. Dia juga nyambung diajak ngobrol tentang film korea ataupun aktor korea kesukaanku. Dia sering nebar virus SHINee di kelas. Hohoh.. anak ini bisa diandalkan, saya selalu minta bantuan padanya dan seingatku, dia tidak pernah menolak permintaanku. Saya sangat senang bisa berteman dengan orang seperti dia.


• Andy Nabila Mutiasari: panggilannya Ila, dia duduk disatu bangku dengan dinge. Saya akrab dengannya tapi tidak seakrab dengan dinge. Yang saya tahu dari dia ialah dia orang yang bisa dipercaya dan bertanggung jawab juga bisa diandalkan. Dia paling sering memegang jabatan kelas maupun OSIS yaitu sebagai bendahara. Anaknya juga suka bercanda, berani, suka berdebat, tidak pelit juga tidak sombong. Dia selalu merencanakan surprise untuk teman-teman atau guru yang lagi ulang tahun. Idenya kreatif. Tutur katanya sopan, saya suka sikapnya.


• Trista Aisyah: akrab disapa Tita, dia satu-satunya teman di kelasku yang paling kalem dan dewasa dimataku. Sikapnya tenang. Saya akrab dengannya. Saya senang cerita/ngobrol dengannya karena dia tipikal anak yang tidak cerewet dan bisa memberi nasihat. Apalagi kalau curhat tentang orang yang kusukai. Dia memakai kacamata, yah sama sepertiku dan sangat suka dengan warna biru. Dia pintar dan cantik. Tapi, dulu di kelas XI, dia sering alpa karena sakit, sepertinya dia punya suatu masalah kesehatan yang tak mau ia ceritakan. Hmm, semoga dia baik-baik saja. Hmm.. oh ya, siapa saja boleh cerita masalah percintaan dengannya, sebab kelihatannya dia cukup berpengalaman. Hoho.. dia juga perhatian orangnya, dan dia senang mengganggu saya karena katanya saya ini lucu. Hahah, ada-ada saja. Kisah cintanya dengan kekasihnya, Kak Ridho sudah menjadi berita umum. Mereka pasangan yang serasi, cieeee… Tita anaknya sederhana, dan biasa tapi istimewa loh.


• Rezky Indriani: dia teman baik Tita. Akrab disapa Mace karena sikapnya yang dewasa juga cerewet. Hohohoh… dia tipikal orang yang melankolis juga. Dulu waktu kelas X dan XI dia juga sering pingsan di sekolah, saya lumayan sering melihat dia melamun atau menyendiri kalau lagi punya masalah. #sotoy wuiihh, anaknya baik deh, dia sering traktir kami makan pizza. Hahaha… dia juga bisa mengatur segalanya, dewasa deh. Suka nasihatin kita. Hmm, dia baik dan cantik juga pakai kacamata. Dia juga feminim, cinta pink, dan bersih. Beda sekali dengan saya. hahaha..


• Ainun Nida’a: saya senang memanggilnya Ai. Dia tipe orang yang ceria dan ceplas-ceplos. Perkataan yang keluar dari mulutnya selalu terdengar lucu ditelingaku. Dia anaknya sangat baik dan polos juga tidak pelit. Menurutku, Dia mirip Mikha Tambayong. Ahhaah.. hmm, dia juga sangat kompak dengan sahabat-sahabatnya. Anak ini suka bertingkah konyol. Dia juga pintar dan punya keinginan mau belajar dengan baik. Oh ya dia sangat baik dan bisa diajak bekerja sama juga tidak pelit, saya sering main game di hpnya meskipun hpnya sudah mulai lowbatt.


• Cindy Annisa: hahah.. ingat tentang dia selalu penuh tawa. Dia akrab disapa Gebore. Yah, karena waktu kelas XI, dia sok tahu untuk menjawab soal bahasa Jerman tentang susunan kalimat menyatakan tanggal lahir. Sama seperti Ainun, dia juga ceplas-ceplos orangnya. Dan dia sering buat saya ketawa dengan tingkah maupun omongannya. Bahkan ceplas-ceplosnya biasa sambil ngelawan guru. Dia paling tak suka diremehkan atau disalahkan kayaknya, pasti dia ngelawan, siapapun itu dia pasti berani. hahah.. anak ini lucu, percaya diri sekali dan rame orangnya. Dia jago bahasa Inggris juga dan anaknya rajin. Rajin nyalin laporanku maksudnya.. hahah.. ^^v


• Asty Sanjiwani: Asty ini orangnya juga lucu dan jahil. Dia sering mengejek teman kami yaitu si Dian/dinge. Tapi kami tahu ejekannya itu hanya lelucon dan itu baik. Mereka saling mengejek, “botak” dan “bangngarak” hahah, saya hanya bisa menonton dan ikut menertawakan tingkah mereka. Hmm, Asty bisa diajak bekerja sama dan orangnya juga bertanggung jawab. Namun, dia jarang masuk ke sekolah padahal anaknya berpotensi. Menurutku dia jago biologi dan bahasa inggris. Anaknya ceria, pintar juga cantik. Kulihat, anaknya apa adanya saja. Tidak suka jaim dan setia sebab yang saya tahu dia sudah pacaran dengan kekasihnya sudah lama. Anak ini juga percaya dirinya tinggi dan gaul. Hahah.. idenya juga suka digunakan sebab ide-idenya kreatif.


• Clara Ewy: menurutku Clara cewek yang baik dan manja. Haha, gayanya feminim banget dan sedikit eksotik apalagi kalau lagi ngibasin rambutnya. Wuuiissshh.. hahaha… Anak ini pintar dan rajin sekali lho. Dia tipikal orang yang mau berusaha. Anaknya juga lucu. Dia bisa diandalkan dan cocok dijadikan partner. Dia sangat baik dan perhatian terhadap temannya. Murah senyum pula. Saya seneng lihat dia kalau lagi tertawa atau girang bahagia, bawaannya saya juga ikut seneng gitu. Entahlah. Hahaha… oh ya, dia juga jago main gitarnya, waktu praktik kesenian, dialah yang main gitar dalam kelompoknya.


• Dian Melda: Akrab disapa Dime untuk membedakan Dian Anggraeni dan dirinya. Kegilaannya mirip Ainun, suka ceplas-ceplos juga dan semua itu terdengar konyol dan lucu. Orangnya ramai dan penuh perhatian. Dia juga baik dan tidak gampang marah. Berteman dengannya itu asik sebab dia salah satu tipe orang yang setia kawan. Dia pintar dan tidak mudah marah. Dia dan sahabat-sahabatnya merupakan fans berat Justin bieber. Hhaa, mereka sangat kompak. Anak ini juga ingin masuk kedokteran Unhas, sama sepertiku. Kuharap bisa bertemu dengannya di fakultas kedokteran.. aminnn..


• Citra Widyandini: Widy anaknya lucu sama seperti Ainun dan Dime. Suka bercanda dan memang suka menyindir tapi dengan tujuan untuk sebuah lelucon. Saya sering dibuat ketawa olehnya. Anaknya asik dan heboh. Gayanya juga keren dan pintar. Dia tipikal orang yang jujur, jika tidak suka terhadap sesuatu, langsung ia katakan tanpa basa-basi. Haha.. keren. Menurutku dia juga bisa menjaga perasaan temannya. Saya suka lihat gayanya yang cuek juga.


• Chindy Destiana Poly: akrab kusapa Cindes, atau Desti atau 56. Haha.. entah darimana nama ‘56’ itu. katanya sih giginya yang ada 56 buah. Wkwkw… tidak tahu juga. Bercanda aja kali. Anaknya pintar, lucu juga dewasa. Tapi saya kurang akrab dengannya. Di kelas XI, dia kurang bersikap ramah pada saya. Tapi, belakangan di kelas XII ini, dia mulai baik sama saya. Kuharap dia bisa terus bersikap baik sama saya. Dia sebenarnya baik sekali, cukup perhatian. Saya nya aja kali yang sensian jadi cepat tersinggung kalau dijutekin sm dia dulu. Banyak sahabatnya yang menyukai dia artinya dia memang anak yang baik. :)


• Siar Mayasara: dia tipikal orang yang tegas dan keras. Gayanya kadang tomboy kadang feminim. Anaknya berani dan suka sekali dengan film barat/lagu-lagu barat. Gaul juga. Dia pintar loh, ditiap lomba yang kami ikuti bersama, dia berani banget ambil fisika. Padahal fisika susah loh. Waw.. karena kepintarannya, saya menganggapnya saingan yang cukup berat di kelas. Di luar dari itu, Siar ini sangat sopan tutur katanya. Dia juga kidal, sama sepertiku. Tapi, tulisannya jauh lebih rapi daripada saya. Haha.. oh ya jika kelas kami ribut, cukup satu kali teriakan darinya kelas itu akan jadi tenang kembali. Waaw.. hebat kan! Haha..


• Puspa Royani: anak ini akrab kusapa Uppha. Ingat nama Uppha jadi ingat nama Mamaku yg dipanggil ‘Mama Uppha’ oleh saudara sepupuku. Haha.. hmm, Uppha anaknya manja, cinta pink, dan feminim. Terkadang sifatnya dewasa terkadang juga kekanak-kanakan. Dia juga lucu. Masalah percintaan boleh sharing ke dia sebab dia cukup berpengalaman di bidang itu. Dan sempat beberapa bulan dia berhasil memacari sahabat SMP saya. Tapi baguslah, karena berkat itu saya bisa dekat lagi dengan sahabat-sahabat saya di SMP termasuk cinta pertama saya yg merupakan sahabat dekat kekasih Uppha, namanya Jumriadi. Heheh.. #malah curhat. Selain itu, Uppha juga anaknya cerewet dan jago dalam materi penghapalan. Terutama Biologi dan Pkn. Haha.. oh ya, anak ini juga gampang jatuh cinta (sama sepertiku) tapi setia.


• Angelina Zhalma: akrab disapa Angel. Dia tipe orang yang enak diajak sharing tentang suatu masalah. Beberapa nasihatnya bisa membantu. Tapi, dia tipikal orang yang sedikit sensitive sih. Dia berjilbab sama sepertiku. Anaknya kalem, dewasa dan tenang. Anaknya baik dan juga suka sama actor Korea. Saya sering berbagi cerita juga sama dia tetang F.T. Island. Kami sama-sama suka Lee Hong Ki. Hehehe…


• Yayuk Larasari: Yayuk ini heboh, ramai dan apa adanya. Dia juga teman yang baik dan bisa
diandalkan. Dia jago berargumen dan diskusi/debat. Dia sudah sangat eksis di sekolahku sebab dia sangat aktif di ekskul maupun dikalangan guru. Dia jugalah partnerku dalam lomba DW dua kali. Dia juga lucu dan konyol. Banyak yang menganggapnya pelawak. Tapi terkadang saya dibuat tersinggung olehnya. Hahah.. tak apalah sebaiknya saya tak mengambil hati sebab ia hanya melucu saja. Tanpa dia, saya sulit beradaptasi dengan partner lomba DW. Saya belajar banyak tentang arti kepercayaan diri darinya. Dia juga bisa jadi supporter yang baik. Anaknya setia kawan.


• Radiktya: alias Ian. Anak ini lucu, bisa bikin saya ketawa tapi biasa juga bikin saya kesal karena tingkahnya yang suka jahil. Hahah.. oh ya setahuku dia jago dalam bahasa Inggris dan ilmu computer (teknologi). Saya sering minta bantuan padanya. Kurasa wawasannya luas karena dia juga suka ngaskus. Hmm, anaknya baik dan suka bercanda.


• Putri Pebrianti: jujur saya lebih senang memanggilnya Pupet karena rasanya lebih mudah saja. Hahah.. Pupet ini sahabat saya sejak kelas X SMA di X.6. Banyak yang menganggap kami ini soulmate. Hhaa, ada-ada saja. Persahabatan kami dihiasi pula dengan perbedaan pendapat, dan keegoisan masing-masing. Anak ini baik dan lucu. Kami sering curhat bareng,belajar bareng, diskusi bareng, dan jalan-jalan bareng. Saya paling sering dibuat ketawa olehnya juga sering dibuat kesal olehnya. Dia juga pintar makanya saya sering diskusi mengenai pelajaran sama dia. Dulu, anaknya cuek banget dengan penampilannya, namun sejak masuk kelas XII dia jadi lebih feminim. Entahlah, mungkin karena sekarang dia tinggal bersama adiknya yang feminism abiz.. Tapi sikap baiknya tidak berubah. Tetap jadi sahabat saya yang baik dan humoris banget.


• Nurwahida: akrab disapa Idha. Anak ini baik dan setia kawan. Suka nongkrong dan tidak pelit, haha.. dia suka bayarin saya disaat-saat saya lagi kere. Anak ini tomboy abis. Dia suka memakai pernak-pernik cowok (sama sepertiku). Dia dan sahabatnya si Yolanda suka sama band Kotak. Haha,biasanya saya suka jahil jelek-jelekkin band Kotak di depannya. Anak ini berani. Dia juga pintar dan bisa diandalkan karena dia juga suka aktif diberbagai kegiatan OSIS dan yang lainnya. Saya lebih tahu banyak tentang dia baru di kelas XII. Saking kenalnya saya sama dia, saya jadi tahu siapa orang yang disukainya dengan hanya memerhatikan sikapnya. Hebat juga ya saya ini.. haahha.. saya kan detektif. #hoeeekk. Semenjak itu, dia sering curhat sama saya. saya belajar banyak tentang kesabaran menyukai seseorang diam-diam darinya. Keep smile :)


• Yolanda Sandy: saya senang manggil dia Yola atau Yolan. Anaknya pintar dan jago banget main basket. Hal itu didukung oleh badannya yang sangat tinggi. Haha.. oleh karena itu, saya sering dibanding-bandingin sama dia. Dia pintarnya sama seperti Uppha, yaitu menghapal. Seperti kategori mata pelajaran Biologi, dia jago menghapalnya. Dia juga baik dan anaknya lumayan pendiam dan pemalu. Dia paling betah duduk di tempatnya hampir tiap saat kelas lagi tidak ada guru. Dia hanya duduk tenang di tempatnya sementara yang lain sedang sibuknya keliaran kelas. Haha.. Dia bisa diandalkan dan juga jago banget kalau masalah music sebab dia jago main gitar, buat not angka lagu, haha.. hebat!


• Erwin Erian Yos: saya senang manggilnya Erwin. Dan Pupet senang manggilnya Yos, cieeee… Dia ini anaknya lucu dan pintar tetapi mulai malas saat kelas XII. Hahah.. dia juga gaul setahu saya anaknya setia kawan. Tiap melihat dia saya sering ingat kakak saya si Fikar. Mereka mirip sih. Hm, anak ini jago main sepakbola. Dia pernah mainin bola di depanku dengan gaya yang mirip gaya andalan Conan. Dan itu buat saya terpaku melihatnya. Waww.. Tiap kali jam olahraga dia cuman main sepakbola saja bersama teman yang lain. Dia jago pelajaran Matematika. Saya menganggapnya saingan yang cukup berat di kelas mengenai materi Matematika. Saya perhatikan, dia hanya lebih fokus pada mata pelajaran yang satu itu. Anaknya juga baik dan cuek sekali.


• Hary Sabar:
saya suka manggil dia Hary. Dia anaknya baik dan bisa diandalkan. Terkadang bikin saya kesal tapi tidak lama. Dia pemalas anaknya tapi pintar dan mau berusaha. Dia kemayu juga. Hahah.. dia lucu makanya saya sering ketawa karena tingkahnya. Dia sering jahil sama saya tapi saya senang karena itu bisa bikin saya dan yang lain terhibur juga. Anak ini berani dan bertanggung jawab. Oh ya, dia sangat meperhatikan penampilannya, suka facial wajah. Perawatan gitu bareng Dinge. Hahaha…


• Sakti Suratman: saya manggilnya Sakti. Anaknya pintar dan juga agak kalem. Saya tidak terlalu tahu tentang dia. Kami tidak begitu akrab. Yang saya tahu cara membacanya dia lucu abis dan aneh. Hahaha.. mungkin karena ada logat-logat Jawanya. Oh ya anaknya baik dan sering terlihat bersama Irfyn.


• Vinnie Wulansari Kimbal:
anak ini baru saya kenal di kelas XI SMA pindahan dari Manado. Akrab disapa Vinnie. Anaknya feminim banget. Anaknya cantik keturunan Chinese, selalu rapi dan wangi. Dia juga baik banget sama saya dan tidak pelit juga setia kawan. Suka melucu meskipun terkadang jayus. Hahaha… karena dia ngomongnya pakai logat Manado, dia sering jadi bahan tertawaan kalau lagi ngomong karena terdengar aneh ditelinga kami. Oh ya, dia manja abizz.


• Ade Annisa: akrab kusapa Ade. Dia juga baru kukenal di kelas XI SMA. Awalnya saya mengira dia ini culun dan pendiam. Nyatanya dia gaul sekali. Dia juga baik dan tidak pelit. Dia tidak pernah bikin saya kesal yang berlebihan. Dia juga bisa diandalkan dan anaknya mau berusaha. Dia lucu tapi terkadang sikapnya kurang ajar sama guru eh bukan sikapnya tapi tutur katanya tidak sopan. Dan itu dilakukan pada orang yang tidak disukainya dan saya tidak termasuk. Style anak ini keren. Hahah.. gokil.


• Irfyn Tandapai: akrab dipanggil Irfyn. Anaknya baik dan gayanya keren. Bohong, kalau bilang dia jelek sebab anaknya memang cakep. Dia juga rajin dan saya lihat minat belajarnya lumayan besar. Diantara teman cowok yang lain dialah yang paling rajin masuk sekolah bareng sama Yufli. Dia suka melucu dan sok kejagoan, jago main rubik lah, jago ini lah, jago itu lah. hahah.. sama kayak Erwin. Anaknya baik banget sama saya, memang terkadang bikin saya kesal karena dia suka jahil tapi itu bukan masalah besar. Kirain anaknya sombong karena sok cakep, padahal gak loh. :)


• Fadli Alam:
saya manggil dia Fadli. Ada juga yang panggil dia Nano. Dia anaknya pemalas banget deh. saya tidak terlalu mengenalnya sih. Tapi yang saya tahu dia ini pemalas dan gayanya cuek. Anak ini juga gaul kayaknya. Saya paling sering marahin dia kalau dia mengeluh ingin pulang pada jam terakhir belajar. Say tidak takut padanya. Hohoho… Yang baik dari dia adalah dia ini cukup nurut kalau dalam tim/partner dan anaknya juga setia kawan. Pergaulannya saja yang kurang bagus. Sewaktu Ujian Nasional, saya jadi lumayan akrab karena kami satu ruangan dan sering bercanda sama Yayuk dan Putri.


• Awangri Jordy:
saya manggilnya Jordy. Dia ini baik anaknya tapi yah sama dengan Fadli, anaknya pemalas. Tapi dia bisa diandalkan walaupun dia suka nyontek, hahah.. orangnya masa bodoh dengan tugasnya yang penting kelar, begitulah katanya. Hm, kalau dilihat sekilas, dia ini sudah mirip mahasiswa sebab badannya itu yang tinggi dan sikapnya yang lebih dewasa. Anaknya juga lumayan tenang dan dia juga suka bercanda meskipun jayus kayak Vinnie. Hehehe…


• Yufli Fathoni: saya mengenalnya di kelas XI SMA pindahan dari Jakarta. Dia akrab disapa Yufli dan kurasa teman yang paling akrab dengannya hanyalah Erwin. Awalnya saya, Pupet dan yang lain ngirain dia autis, heheh.. sorry yah. Itu karena dia tidak pernah mau ngomong, sok misterius gitu. Tapi di kelas XII saya lumayan sering mendengar suaranya. Dia juga pemalas mengerjakan tugas, cuek dan acuh tak acuh dengan nilai-nilainya. Anaknya sedikit kasar, tidak sesuai dengan wajahnya yang kalem dan lumayan cakep. Hahaha… entahlah. Saya juga tidak terlalu mengenalnya. Karena anak ini dari Jakarta, waktu kelas XI kami penasaran mendengar suaranya alias logat Jakartanya. Tapi dia jarang ngomong haha.. makanya disangka autis deh. Oh ya, ada satu moment yang bikin Yufli ditertawain satu kelas. Hahha.. waktu itu belajar Kimia, dia disuruh maju ke depan untuk membacakan sebuah fungsi dari suatu unsur kimia. Dia itu baru datang dari WC. Dan saat maju ke depan dengan tampang malasnya, Cindy menegur restletingnya yang masih terbuka. Saya tidak menyadari hal itu. Sekejap saja kelas itu jadi panggung penuh tawa. Termasuk guru kami juga ikut tertawa. Wkwkwk.. xD


• Bayu Persada: saya mengenalnya di kelas XI. Akrab disapa Bayu. Anaknya gaul, cakep, keren, dan lucu. Dia gampang bergaul sama orang-orang. Mungkin karena memang anaknya asik. Dia juga tidak sombong. Dia rajin dan cukup peduli dengan pelajarannya. Anaknya juga berani bertanya. Saya senang berdiskusi dengannya karena anaknya juga pintar dan wawasannya juga luas. Dia hanya kurang baik dalam pergaulannya. Gayanya juga sok cool deh, tapi inilah yang buat kami tertawa karena semua terlihat lucu.


• Dioren:
anak ini pemalas banget gayanya juga acak-acakan. Di kelas kerjaannya tidur atau melamun. Wali kelas kami, Ibu Nurwati sering menegurnya. Hahah.. tapi yah dia juga baik. Sering bercanda namun agak pendiam di awal masuk semester pertama. Saya tidak begitu mengenalnya. Tapi, sama seperti Fadli, sewaktu musim-musim ujian, saya jadi sedikit akrab dengannya, anaknya jahil dan lucu. Saya ingat, gara-gara Stephanie, saya dan Dioren sering dijodoh-jodohkan... ada-ada saja, mentang-mentang badan kami sama-sama kecil. :p


• Ade Irma: saya suka mangginya Ade atau Bos karena tingkahnya seolah Bos banget dah. Hahah… dia juga pintar dan rajin ngerjain tugas. Dia tidak terlalu banyak omong tapi suka bercanda sama teman dekatnya. Yang saya tahu dia ini suka sekali mendengar lagu-lagu Korea dan juga aktornya. Sepertinya dia sudah tahu semua nama artis dan aktor Korea. Hahaha… saya lebih tahu tentang dia di kelas XI dan XII karena saat itu kami duduknya sering berdekatan. Makanya mulai akrab. Anak ini baik dan setia kawan juga tidak pelit dan suka melucu. Saya rasa wawasannya juga luas mengenai Jepang dan Korea. Dia banyak tahu tentang bahasa asing. Dia juga pintar di Matematika dan Bahasa Inggris. Cuman, anaknya pendiam jadi kepintarannya kurang menonjol di depan teman-teman. Saya suka gaya anak ini yang sederhana.


• Musdhalifah Muhsin:
anak ini akrab disapa Ipah tapi saya terbiasa memanggilnya dengan lengkap, Musdhalifah. Dia baik dan setia kawan. Memang sedikit sensitive sih. Dia juga sama seperti Ade suka sekali dengan hal-hal yang berbau Korea. Bahkan dia pernah bilang bahwa dia ingin tinggal di Korea. Dia juga pecinta kucing. Entah kenapa saya suka lihat gayanya yang agak mirip dengan cewek-cewek remaja di Jepang dan Korea. Sikap ke-cewek-annya dia mirip banget dengan cewek yang ada di cerita komik Jepang. Dia ini pintar dan minat belajarnya tentang budaya Korea sangat besar. Oh ya, terkadang dia suka memberi nama/gelar tersendiri buat guru-guru yang tidak disukainya. Hahaha.. jahil juga.


• Stephani J. Ewy: anak ini akrab disapa Stephanie atau Stevi ata Vhanie. Saya biasa panggil dia Stevi. Hahah.. dia ini tipikal orang yang gampang marah tapi cepat ketawa lagi. Dia juga agak pelit sama saya. Hahah.. dasar ! hm, anaknya pintar dan rajin. Dia juga punya perhatian yang besar terhadap rencana masa depannya (tentang PTN). Kami sering diskusi tentang universitas impian kami. Dia ini juga feminim dan manja anaknya. Dia suka pada hal-hal yang berbau cinta. Haha.. dia lumayan berpengalaman. Oh ya anaknya juga jago main basket. Sama seperti Yolanda. Cuman, dia tidak setomboy Yolan. Anaknya sering kepedean, suka nyuruh saya masang entri di blog yang isinya all about Stephani. Hahah… enak aja. ;p

Hmm… sampai hari ini di kelas XII SMA, saya punya banyak kenangan indah. Mulai dari acara-acara yang diadakan teman dan acara refreshing yang diadakan bersama. Saya juga aktif di OSIS kembali yaitu dalam kegiatan LDK sebagai panitia pengawas dan PORSENI sebagai panitia sekaligus juri pemegang lomba cerdas cermat antarkelas setelah kelas XI gak ngapa-ngapain jadi pengurus OSIS. Pengalaman-pengalaman selama LDK yaitu memarahi adik-adik kelas yang masih cupu-cupu dan lumayan bandel. Hmm, lalu pengalaman selama PORSENI yaitu saya disuruh membuat soal-soal sampai larut malam, wuihh berat banget deh tapi dengan melihat wajah-wajah pusing dari peserta sudah memuaskan batin saya dan itu adalah pengalaman yang takkan terlupakan. Hebatnya, dari soal Matematika yang saya buat, anak kelas X.4 banyak juga yang berhasil mereka jawab dengan benar. Goodjob. Hahah..

Nah, di kelas XII SMA ini, saya jatuh cinta lagi. Tapi, anehnya saya merasakan rasa suka kepada anak kelas X di sekolahku. Konyol. Mungkin awalnya bukan cinta hanya kagum karena pertama kali mengenalnya yaitu saat dia menyelesaikan rubik dalam sekejap saja. Jumriadi pun bisa melakukan itu. Jumriadi juga mendalami permainan rubik sih. Tapi, entah kenapa, rasa kagum itu jadi rasa peduli dan suka. Hampir tiap hari saya sering khawatir kalau tidak melihatnya. Saya cemas kalau tidak membuka profil facebooknya. Saya kasihan kalau melihatnya dimarahi oleh temanku saat LDK. Hahah.. ada-ada saja. Tapi memang saya selalu gila kalau memikirkan orang-orang yang kusukai. Apalagi mikirin Conan. #kumat. Hmmm, saya tidak berharap banyak kok padanya. Mengapa? Karena saya sadar saya ini kurang cantik, kurang feminim, tidak ada hal baik yang patut dibanggakan dari kepribadian saya, dan saya juga sadar bahwa sudah pasti suatu saat saya akan meninggalkannya karena ujian kelas XII ku semakin dekat. wuuuu… #malahcurhat. Kata bang Raditya Dika: Biarlah saya mencintai dia diam-diam. Hehehe… Lagi-lagi saya menyukai seseorang diam-diam, untuk kesekian kalinya. Waktu sama Jumriadi juga saya cinta sama dia diam-diam.

Hahaha.. oh ya, saya akan sedikit terbuka di sini. Hmm… kalaupun anak itu membaca ini yah tidak apa-apa. Yang penting bukan mengetahuinya secara langsung dari mulutku (mustahil saya ngomong langsung). Heheh.. Nama anak yang berhasil buat saya tergila-gila dan membuat saya melupakan cinta pertama saya si Jumriadi ‘sedikit demi sedikit’ ialah J, inisial J juga. Saya hapal nama lengkapnya (saya tahu dari facebook) yeahh.. haha.. saya akui dia berhasil menarik perhatianku. Bodoh banget yah saya, masa suka sama cowok yang seumuran sama adik saya -___-‘ Yah, rasa ini sama dengan saat pertama kali merasakan ini juga kepada Jumriadi. “Lagi-lagi saya hanya mencintai seseorang diam-diam” kutipan ini benar-benar cocok. Kutipan yang kuambil dari buku Marmut merah Jambu oleh Raditya Dika. Saya sadarlah, dia pasti hanya menganggapku kakak kelas yang harus dihormatinya. HARUS. Makanya saya berusaha melupakannya dan saat ini saya masih dalam tahap melupakannya. Semoga berhasil karena saya tahu saya ini gampang suka sama seseorang yang terlihat keren atau hebat dimataku.. dan jujur saja, karena liburan setelah ujian nasional, saya udah jarang banget lihat dia sehingga rasa yang saya anggap rasa suka malah berkurang. Yeaahh berhasil. Sudah kuduga ini hanya kagum!

Ada satu hal atau bisa dibilang momen yang cukup menyenangkan hati saya karena momen itu adalah momen yang buat saya sangat dekat dengan anak itu. Yaitu saat hari terakhir LDK, hari yang masih terekam dalam memoryku. Begini ceritanya, saat petang hari, kami panitia sedang ada proses LDK (penyampaian visi misi), dan ternyata dia juga ikut dalam LDK ini. Saat diruangan lagi panas-panasnya karena kami lagi srius-seriusnya, ternyata di luar ruangan beberapa teman saya ada yang kesurupan. Singkat cerita, saya lari keluar dan mencoba membantu sebisanya. Haaah, Kachak memang terkenal dengan lingkungannya yang serem. Karena tambah banyak yang kesurupan, kami kewalahan. Saya dan yang menangani teman kami yang kesurupan disuruh membopong semua yang kesurupan itu menuju mesjid terdekat, untunglah hanya jalan kaki, sebab mesjid ini memang sangat dekat dari sekolah kami, mesjid ini juga baru dibangun. Diperjalanan menuju mesjid, saya dan yang lagi mengangkat tubuh teman saya ini jadi panik karena yang kesurupan ini meronta-ronta terus. Namanya Dini, untung tubuhnya kecil dan tidak terlalu berat. Kasihan dia.. saat ngangkat dia, saya masih bisa merasakan kehadiran anak itu yang juga ternyata mengangkat temanku. Karena sudah malam dan tidak pakai kacamata, penglihatanku jadi agak rabun, saya pikir bukan dia. Saya berusaha tidak peduli. Nyatanya saya malah gugup tidak jelas. Sesampai di mesjid, saya terus menangani teman saya yang malang itu. Saya sempat shock karena salah satu teman baik saya si Dinge juga kesurupan. Ah, saya hampir menangis melihatnya. Bahkan Asty, Easti, dan Ila juga kesurupan. Di saat itu, saya mulai lupa kehadiran anak itu. Tapi, saat saya melihat sekeliling ternyata anak itu masih ikut menangani Dini, ia terus memegangi tangan kanan Dini. Sedangkan saya memegang tangan kiri Dini. Otomatis kami duduk berhadapan sangat dekat. Saya baru menyadarinya. Hahah.. saya berusaha tenang. Saya kaget karena dia juga sempat bertanya beberapa pertanyaan tentang Dini. Saya senang juga sih karena dia mau mengajakku ngobrol. Kukira dia tidak mengenalku. Tidak lama, saat saya memegangi pundak temanku yang masih kesurupan, saya merasa ada yang aneh. Saat itu tangan kiri saya sedang memegangi pundak temanku dan tangan kanan saya memegangi jemari temanku. Ternyata yang aneh itu berasal dari tangan kiriku. Dan keanehan itu disebabkan oleh tangan dia si adek kelas yang kusukai. Dia memegangku. ==’ Mungkin dia tak sengaja dan tidak tahu. Memangnya dia seberani itu? bisa kuhajar kan! Hahah.. Saat itu saya merasa senang sekaligus gugup yang amat sangat. Saya lalu melihatnya dan dia tenang-tenang saja, aduh kenapa dia secuek itu? ckckck.. tidak apa-apalah, malam itu cukup membuatku senang karena bisa tahu lebih dekat dengan dia.

Hmmm….. okay! itulah serentetan ceritaku di masa SMA ini, saya berharap memoryku akan terus menyimpan semua ini. Saya berharap bisa meninggalkan semuanya dengan baik dalam arti lulus dengan baik. Semoga semua pengalaman ini akan menghiburku di hari kelak saya merasa kesepian. Aminn..  terima kasih buat orang-orang berarti di masaku ini. Saya sangat mencintai kalian. Memang panjang banget cerita ini, tapi ini belum semuanya loh tentang kisah masa SMA saya.. Terlalu banyak yang indah sih di masa ini. ;) udah ya.. Doakan saya berhasil! Hehehe… ^^

1 comments:

diarykesehatan said...

aku sudah lupa nama temen2 ku hehe