Sunday, November 7, 2010

Saya Sulit Melakukannya

Saya buat note ini.

ya, karena saya menyadari sesuatu berharga dari sebuah film..

....

Saya ingin seperti Rancho.. yang punya minat tinggi belajar. Dia belajar bukan untuk mendapat nilai tertinggi, bukan untuk membuat orang-orang disekitarnya berdecak kagum padanya. bukan pula meraih gelar paling hebat. Tapi, entah kenapa dia selalu mendapat rank 1, selalu menjadi mahasiswa yang paling cerdas. Ya alasan dia belajar adalah dia suka dan dia mau tahu.

Dua orang temannya bertanya : "hei, Rancho, mengapa Kau bisa secerdas itu, hah? Kenapa Kami tak bisa sepertimu?"
Rancho menjwb : "krn Aku menyenangi bidang yang kugeluti saat ini, Aku suka teknik. Kalau Aku suka, semua pasti jadi menyenangkan."

Rancho melanjutkan : "hei, Kau (salah satu temannya) tak sepertiku karena Kau tak suka bidang ini. Hatimu bukan disini. Kau hanya menuruti kata Orangtuamu. Kau harus katakan ini pada orangtuamu bahwa Kau tidak cocok di bidang tekhnik, karena jika Kau tetap paksakan, Kau akan jadi insinyur teknik yang buruk, & tidak akan bhagia, jd percuma."

".. dan Kau Raju (temannya lagi), Kau menyukai bidang ini tapi Kau tidak bisa belajar dengan baik sepertiku karena apa? Karena Kau takut. Kau ini tidak bodoh, tapi Kau takut dengan melihat banyak orang-orang pintar disini, persaingan semakin ketat. Kau belajar karena hanya mengejar nilai, mengejar ijazah, kau takut akan nilai buruk hingga utk menghilangkan rasa takutmu, Kau menyembah dewa secara berlebihan, memakai cincin-cincin yang kau percaya sebagai jimat.. Dan akhirnya jati dirimu terbentuk sebagai Mahasiswa yang penakut, pesimis, dan percaya pada jimat tapi tidak percaya pada kemampuanmu."

Rancho melanjutkan, "ayolah kawan, lakukan apa yg Kau suka, jangan takut untuk melawannya. Belajarlah, jika benar Kau menyukai dan mengerti apa yang kamu pelajari saat itu.. Jangan takut, kita pasti akan sukses, ikuti apa yang Kau senangi selama itu positif, bahkan kalau perlu bicarakan pada Orangtuamu jika mereka mulai tidak mengerti inginmu.. Katakan itu dari hati ke hati, jujurlah mulai dari dirimu lalu kepada orangtuamu"

....

Tahukah? Apa yang menjadi masalah teman-teman Rancho adalah masalahku sekarang ini.

Ayahku mendidikku untuk kelak menjadi dokter. Ya, sekolah tinggi dan mahal pun dibendung Beliau. "kelak jika Bapak atau Mamamu sakit, kamu Anakku akan mengobati Kami di rumah sakit yang profesimu sebagai Dokter. Dokter Ainil." kata Ayahku dengan senyuman penuh harap.

Huwaaaa, T,T tampang Ayahku sangat berharap, dia memberi senyuman itu bermaksud agar harapannya tercapai. Aku hanya mampu membalas senyumnya dan berkata 'amin' dalam hatiku..

Beliau sangat mendambakan itu, sejak saat itu Aku mulai merasakan 'takut'. Takut yang sama seperti yang dirasakan Raju. Kenapa takut? Karena banyak sekali yang juga ingin menjadi Dokter masa ini, hal itu membuatku tidak percaya pada kemampuanku melawan mereka.. Mereka yang ingin jadi Dokter bahkan lebih banyak yang lebih pintar dariku.

Sempat kuberitahu Ibuku masalah ini, "sudah, jangan pikirkan, belajar saja yang tekun" jawab Beliau. Tidak bisa, rasa takut itu tetap ada, bahkan semakin besar. Aku takut mengecewakan orangtuaku terutama Ayahku.

Dari situ Aku menjadi anak yang pesimis sampai saat ini, Ya Aku menyadarinya. Sudah kucoba buat share ke beberapa tman. Dan mereka selalu mendukungku. Tapi tetap saja, Aku kalah melawan semuanya..

Sikap pesimisku menjadi-jadi. Pernahkah Kalian melihat kerutan-kerutan dikening Ayah kalian? Aku sering melihatnya dari balik kaca spion mobil saat Beliau setia mengantarku ke sekolah & itu sangat menyakitkan ToT . Aku malah memikirkan uang yang dikeluarkan Orangtuaku selama ini untuk biaya sekolahku, bimbelku, dsb.

Mungkin Aku tertekan oleh sugesti, sugesti: "Aku harus jadi Dokter kalau tidak Bapakku pasti sangat kecewa kemudian menangis dan uang Bapak jadi terbuang percuma karena Aku" . Sugesti itu tidak membangunku untuk berkembang dan terus belajar tapi malah sebaliknya. Sugesti itu menakut-nakutiku.. Aku pecundang.

Aku mulai mencari bakatku di bidang lain, "mungkin, jika Aku gagal jadi dokter Aku bisa jadi yang lain yang sama dengan Dokter, yang bisa membuat Orangtuaku tetap bangga." pikirku.

Nah, terlalu banyak bidang yang kusukai hingga Aku bingung untuk fokus pada apa, dan yang pasti hanya satu bidang. Parahnya, Aku tidak bisa memilih salah satu bidang itu, Aku ragu. Ragu, ragu, ragu, itu yang kurasakan. Ragu apakah bidang ini bisa membuatku sukses layaknya jika Aku menjadi Dokter? Entah.

Kadang terfikir olehku bahwa apa Yg kulakukan adalah salah. Sesuatu yang Salah karena mencoba menggeluti bidang lain. Hal itu bisa membuatku melupakan cita-cita dan harapan Ayahku..

Ya, Aku memikirkan itu lagi. Aku memikirkannya hingga Aku jarang belajar padahal Aku tahu semua akan berjalan lancar jika Aku blajar dan terus latihan. Ayahku memperhatikanku dan Aku tahu Beliau sedih melihatku begini, anaknya ini jarang buka buku lagi.. Tapi mau bagaimana lagi sejak awal kukatakan karena Aku takut semua akan jadi sia-sia. Lagi-lagi Aku tkut.

Sampai hari ini, Aku ingin menjadi seorang Dokter kuliah di UNHAS atau UGM dan pilihan lainku adalah kuliah di STAN.. Amin.

Semoga ini yang akan tetap menjadi pilihanku hingga SNMPTN 2011 nanti. Dan Aku selalu berdoa dapat lulus di salah satunya. Amin..

Aku hanya ingin mengukir kebahagiaan tiada tara dalam hidup Ayah dan Ibuku, Aku ingin smua yang terbaik untuk mreka, karena Aku sangat mncintai mereka, Ya Allah..

"Bantulah hamba membuang segala rasa takut dan pesimis ini dalam diriku, kabulkanlah cita-cita dan harapan Kami, Ya Allah, Amin Ya Rabbal Alamin."

......

0 comments: